Wednesday, February 22, 2017
Sistem Pengapian IIA ( Integreted Ignition Assembly )
Pengapian IIA adalah pengapian yang menggunakan sistem pengapian full transistor hanya saja keunggulannya adalah koil pengapian disatukan didalam distributor sehingga dari segi konstruksi lebih praktis. Pada sistem pengapian transistor, signal generator dipasang didalam distributor untuk menggantikan breaker point dan cam. Signal generator membangkitkan tegangan untuk mengaktifkan transistor pada igniter untuk memutus arus primer pada koil pengapian. Sedang pada IIA ( Integrated Ignition Assembly ) koil pengapian terletak didalam distributor sehingga lebih praktis dan kompak.
Komponen- komponen sistem pengapian IIA
1. Baterai
Baterai adalah sebuah elemen kimia yang bekerja sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan arus listrik. Dalam sistem ini baterai berfungsi sebagai penyuplai arus baik ke koil pengapian maupun ke igniter untuk mengaktifkan power transistor.
2. Distributor
Distributor adalah komponen yang vital dalam sistem ini. Di dalam distributor sistem ini terdapat beberapa komponen dan yang membedakan sistem IIA ini adalah koil pengapian yang terletak didalam distributor.
3. Rotor Koil
Berfungsi mendistribusikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan koil pengapian ke masing-masing silinder sesuai Firing Order (urutan penyalaan). Perbedaan utama pada sistem pengapian transistor dengan sistem pengapian konvensional adalah pada signal generator dan igniter yang menggantikan breaker point dan cam. Signal generator adalah semacam generator arus bolak balik yang berfungsi untuk menghidupkan power transistor didalam igniter untuk memutuskan arus primer pada koil pengapian pada saat pengapian yang tepat. Signal generator terdiri dari magnet permanen yang memberi garis gaya magnet kepada pick up coil yang berfungsi untuk membangkitkan arus AC.
4. Igniter
Perubahan gaya listrik yang terjadi pada signal generator akan dideteksi oleh igniter. Igniter adalah sebuah detektor yang terdiri dari detektor yang berfungsi menerima signal dari signal generator, amplifier yang berfungsi untuk menguatkan signal tersebut, dan power transistor yang akan memutus dan menghubungkan arus primer pada koil pengapian sesuai signal yang diterima dari signal rotor.Igniter juga dilengkapi dwell control yang berfungsi untuk mengatur lamanya arus yang masuk ke kumparan primer pada koil pengapian.
5. Sentrifugal advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai putaran mesin, yaitu saat putaran mesin naik maka sentrifugal akan menggeser base plate untuk memajukan saat pengapian.
6. Vacuum advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai beban mesin, yaitu saat kevakuman dalam karburator naik maka tekanan dalam diafragma bertambah dan menekan spring serta controler rod sehingga akan menggeser base plate untuk memajukan saat pengapian.
7. Koil Pengapian
Berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi ± 20.000 volt agar mampu menjadi percikan bunga api pada elektroda busi.
8. Kabel Tegangan Tinggi.
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi dari distributor ke busi.
9. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk menyimpan sementara arus listrik kumparan primer pada saat terjadi self induction sewaktu terjadi pemutusan arus primer. Pemutusan arus primer secara tiba-tiba menyebabkan efek self induction sehingga tegangan primer naik, untuk itulah digunakan kondensor untuk menyimpan sementara arus tersebut dan melepaskannya saat arus primer terhubung kembali.
10. Busi
Busi berfungsi untuk membuat loncatan bunga api dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian sehingga dapat membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment